Mengelola keuangan bisa jadi permasalahan setiap orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, tahukah Anda, ada tiga permasalahan finansial yang perlu dibenahi agar masyarakat memiliki kondisi finansial yang fit atau financially fit.
Baca Juga: Masalah Keuangan yang paling Sering Dihadapi Keluarga
Berdasarkan survei indeks literasi keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masyarakat Indonesia masih memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah, dengan indeks literasi 38,03 persen dari total populasi. Berikut tiga permasalahan keuangan yang kerap dialami setiap individu.
Hal pertama yang sering ditemukan di hampir semua generasi adalah kesalahan pola pikir, yaitu menganggap kalau perencanaan keuangan hanya berlaku untuk konglomerat belaka. Padahal #SobatSakumas tentu paham bahwa hal ini benar-benar salah. Semua orang perlu melakukan perencanaan keuangan.
Meksi tidak menggunakan jasa perencana keuangan tersertifikasi, sebenarnya secara tidak sadar kita selalu melakukan ini. Seperti mengalokasikan uang gaji bulanan untuk tagihan, makan, transportasi, hingga investasi. Kalau bukan perencanaan keuangan, apa istilah lain yang bisa kita sematkan untuk aktivitas tersebut?
Perencanaan keuangan adalah sesuatu yang pasti dilakukan oleh semua orang. Tanpa hal ini, Anda akan terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang merugikan, salah satunya adalah kebiasaan impulsif. Tidak masalah jika Anda belum pernah melakukan perencanaan keuangan sebelumnya, karena Anda bisa memulainya hari ini.
Tak harus muluk-muluk, Anda bisa memulainya dengan hal yang sederhana, seperti mulai melakukan pencatatan keuangan. Dengan melakukan pencatatan keuangan, Anda akan tahu sumber pengeluaran yang bikin boros selama ini, sehingga bisa dikurangi atau bahkan menghentikan pengeluaran tersebut jika dirasa tidak penting.
Baca Juga: Cara Atur Keuangan Rumah Tangga
Masalah berikutnya masih berkaitan dengan masalah keuangan di Indonesia yang pertama. Karena merasa bahwa perencanaan keuangan hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja. Akhirnya membuat kita berlaku seenaknya pada uang yang kita dapatkan setiap bulannya.
Tidak memiliki dana darurat, tabungan seadanya, proteksi yang asal, dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya yang merugikan kita di masa depan. Selain itu, kebiasaan buruk juga sering menjadi budaya. Seperti misalnya membeli sesuatu yang konsumtif dengan harga di atas kemampuan finansial saat ini.
Kemudian diperparah dengan sistem kredit untuk membelinya, dengan bunga bulanan yang jumlahnya cukup besar. Terlalu banyak terpapar internet dan media sosial juga turut memberikan pengaruh pada kebiasaan kita dalam mengelola keuangan.
Nggak jarang, demi sebuah validasi belaka, kita rela membeli barang konsumtif dengan metode pembayaran utang. Kebiasaan-kebiasaan yang lahir dari konstruksi sosial ini tentu tidak bisa begitu saja dihilangkan, kecuali kita sendiri yang menghilangkannya. Untuk menghilangkan kebiasaan ini, ada beberapa cara yang bisa Anda coba.
Salah satunya adalah membuat daftar belanjaan dan hal-hal apa saja yang saat ini Anda butuhkan untuk menunjang pekerjaan. Anda bisa pikirkan berkali-kali sebelum membeli, pastikan Anda yakin kalau barang tersebut akan memudahkanmu nantinya.
Masalah keuangan di Indonesia yang sedang dialami masyarakat adalah literasi keuangan yang rendah. Hal ini juga mencakup pemahaman akan konsep dasar keuangan serta perencanaannya yang dirasa masih belum merata.
Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada 2021 kemarin masih berada di level 37,72 dari total nilai 100. Kondisi ini tentu tidak bisa dinilai berdasarkan satu penyebab saja. Ada beberapa penyebab, mulai dari historis sampai budaya yang membuat masyarakat sedikit sulit untuk terbuka pada ajaran baru soal mengelola keuangan.
Baca Juga: Strategi Dalam Memperbaiki Kondisi Keuangan yang Buruk
Selain tiga masalah yang disebutkan di atas, terdapat pula beberapa permasalahan yang juga jadi kekhawatiran. Karena itu, Anda harus bisa mengubah kebiasaan tersebut, karena kebiasaan tidak mungkin bisa hilang begitu saja.
Pun dngan manusia yang hakikatnya bukan makhluk yang mudah berubah, terlebih jika harus merelakan kebiasaan lama yang bikin terlena. Tapi harus kita sadari, masalah keuangan di Indonesia ini tidak bisa serta merta kita labeli sebagai kesalahan satu pihak saja. Melainkan kita pun harus ambil peran di dalamnya.
Sumber: https://www.pexels.com/photo/money-on-wallet-8719575/