Anda merasa lelah dengan beban kerja yang sangat berat dan harus Anda terima setiap harinya? Apakah beban pekerjaan Anda selalu ditambah tanpa ada penyesuaian yang sebanding dengan gaji yang Anda terima? Ini adalah penyebab timbulnya depresi pada sebagian tenaga kerja perusahaan.
Baca Juga: Jangan Sampai Pencuri Tahu, Ini Cara Menyimpan Emas di Rumah yang Aman!
Kelelahan dan kejenuhan di tempat kerja menjadi salah satu masalah besar, yang bisa saja berdampak negatif bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.
Misalnya, terjadinya pertengkaran antara atasan dan bawahan karena perbedaan pendapat, ditambah lagi beban kerja yang terlalu berat sehingga menimbulkan perkelahian yang lebih besar lagi.
Selain itu, setiap karyawan yang selalu merasa lelah akan cenderung mudah sakit, mudah tertekan, dan menjadi kurang produktif. Ini menyebabkan pekerjaan tidak terselesaikan dengan maksimal dan mampu memperburuk kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Lalu, apa penyebab terbesarnya?
Tentu saja, salah satu sumber yang menyebabkan semua itu terjadi adalah tidak adanya keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, atau yang disebut dengan Work Life Balance.
Work Life Balance merupakan cara menikmati hidup dengan tidak mengabaikan seluruh aspek kehidupan, baik itu pekerjaan, spiritual, sosial, pribadi, dan keluarga. Semuanya harus dijalankan sesuai porsinya.
Berikut ini ada beberapa tips dan trik menjaga Work Life Balance Anda dari waktu ke waktu, terlebih untuk para milenial.
Banyak penelitian yang menyatakan bahwa burnout atau tingkat stres yang tinggi bisa berakhir di ruang UGD rumah sakit. Dampaknya sangat fatal bila tidak segera ditangani, baik dari sisi psikologis maupun lingkungan sekitar.
Jika Anda mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres dari diri Anda, mulai periksakan diri dan cari tahu alasannya.
Apabila Anda menyadari bahwa penyebabnya adalah stres karena pekerjaan, ayo evaluasi diri Anda dan pekerjaan yang Anda lakukan. Apakah Anda terlalu dibebankan banyak pekerjaan dengan deadline, sehingga Anda tidak memperhatikan dirimu sendiri?
Itu salah besar. Bekerjalah sesuai jam kerja yang berlaku. Jika memang ada pekerjaan yang harus selesai di hari itu, kerjakan, dengan syarat Anda mampu dan masih kuat melakukannya.
Bekerja sampai Anda kelelahan secara fisik (akan berpengaruh juga ke mental) itu tidak baik, pada akhirnya kinerja Anda akan semakin dianggap buruk oleh atasan karena sering kali masuk rumah sakit.
Sebisa mungkin, prioritaskan kesehatan fisik Anda. Caranya yaitu dengan makan makanan yang bergizi dan menyehatkan, serta berolahraga dengan teratur.
Bagaimana pun, tubuh manusia membutuhkan asupan agar lebih kuat menopang beban pekerjaan. Jangan coba-coba tinggalkan kebutuhan semacam ini.
Baca Juga: Bekal Penting Masa Depan, Ini 5 Tanda Anda Sudah Melek Finansial!
Siapa makhluk di bumi ini yang tidak butuh tidur? Semuanya perlu tidur, alias beristirahat sejenak dari semua aktivitas harian.
Kurang tidur bisa membuat Anda kehilangan fokus, mudah tersinggung dan mudah marah, bahkan kemampuan berpikir Anda akan cenderung berkurang. Akibatnya, pekerjaan Anda terbengkalai dan tidak ada yang selesai sampai jam pulang kerja tiba.
Umumnya, waktu tidur orang dewasa adalah 7-9 jam. Jika kurang dari itu, bisa terjadi sejumlah masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, dan stroke.
Jika terus menerus kegiatan begadang ini Anda lakukan, kesehatan Anda bisa jadi menurun setiap harinya.
Untuk mengimbangi kehidupan dan pekerjaan (Work Life Balance), jangan lupa untuk tidur yang cukup. Mulai atur jadwal tidur Anda dan bangun dengan teratur, agar kualitas tidur Anda tetap baik.
Setiap negara punya aturan, setiap perusahaan punya aturan, dan setiap tubuh juga punya aturannya sendiri.
Anda harus tegas dalam membuat keputusan, terutama ketika melakukan suatu pekerjaan. Memang, suatu hal dilakukan dengan tujuan mematuhi aturan yang dibuat perusahaan, tapi jangan sampai itu mematahi aturanmu sendiri.
Usahakan tetap pada Work Life Balance Anda. Kurangi gejala kelelahan atas pekerjaan yang And jalani dengan cara berikut ini.
Hubungan kerja yang sehat adalah tetap menjalani komunikasi yang baik. Jika Anda merasa terlalu dibebankan pekerjaan yang padat dan membuat Anda lelah, sampaikan pada atasan Anda.
Carilah solusi dan alternatif yang bisa menguntungkan Anda dan atasan Anda. Sehingga tidak ada lagi ketimpangan dalam bekerja.
Usahakan untuk mengatur waktu kerja dengan waktu bersantai. Jika jam 12:00 adalah waktunya istirahat, maka manfaatkanlah untuk makan dan bersantai sejenak. Sebagai karyawan, Anda berhak atas hal itu.
Berikan waktu untuk kehidupan pribadi Anda. Ketika waktunya libur di rumah, fokus saja pada keluarga Anda. Usahakan untuk tidak sering-sering memeriksa email saat berada di luar jam kerja.
Jangan terlalu mengambil risiko. Katakan saja jika Anda tidak sanggup melakukannya sendiri dan membutuhkan bantuan para rekan kerjamu. Bersikaplah realistis demi diri Anda dan orang lain.
Sampaikan segala sesuatu yang perlu Anda sampaikan, jangan sampai menyesal di kemudian hari, ya.
Baca Juga: Mulai Merasa Lesu? Ini 5 Cara Agar Tetap Produktif Bekerja!
Hanya diri Anda sendiri yang mengetahui sudah sampai mana tingkat stres yang Anda alami. Sebab, walaupun stres dirasakan oleh setiap orang, masing-masing orang tersebut tentu memiliki tingkatan yang berbeda.
Pantau dan awasi, serta jujurlah pada diri sendiri. Jangan lupa untuk mencari tahu gejala stres yang mungkin timbul, khususnya pada para pekerja yang dituntut untuk selalu kreatif dan solutif.
Saat Anda mengetahui penyebab dan gejala stres yang terjadi di diri Anda, maka itu artinya Anda bisa mulai untuk mencegahnya.
Apalagi, ternyata penyebabnya berkaitan dengan Work Life Balance.
Oleh karena itu, catat gejala fisik Anda dan istirahatlah ketika Anda menyadari ada yang tidak beres dengan diri Anda.