Literasi keuangan adalah pengetahuan yang wajib dimiliki sejak masa kanak-kanak. Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan literasi keuangan padahal hal ini penting untuk masa depan. Pengaturan keuangan yang baik di masa sekarang dimulai karena adanya literasi keuangan yang baik.
Baca Juga: Ini 5 Masalah Keuangan yang Sering Dihadapi oleh Karyawan
Literasi keuangan merupakan kemampuan pengelolaan keuangan yang beragam, seperti perbankan, investasi, manajemen keuangan investasi dan pembuatan anggaran. Literasi keuangan tidak sekedar berupa pengetahuan, tapi bagaimana Anda menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang memiliki literasi keuangan tinggi dianggap melek finansial.
Proses literasi keuangan tidak singkat, melainkan praktik yang harus dilakukan seumur hidup. Semakin muda seseorang memiliki literasi keuangan, kehidupannya akan semakin sejahtera karena pengelolaan keuangannya sudah mumpuni. Itulah mengapa anak-anak sejak usia dini sebaiknya dibekali dengan literasi keuangan sederhana, seperti menabung dan membuat anggaran.
Literasi keuangan dianggap sebagai salah satu fondasi dalam kehidupan agar melek finansial. Jika literasinya tinggi, orang mampu mencapai berbagai tujuan keuangan dalam hidupnya. Tabungan pendidikan, dana pensiun, penggunaan utang yang benar, menjalankan bisnis, dan lain-lain, semuanya bisa dilakukan secara tepat karena ada literasi keuangan. Mereka pun tidak akan bermasalah dengan uangnya di masa depan.
Sebaliknya, ada pula orang yang buta finansial dan dipenuhi masalah keuangan dalam hidupnya. Mereka memiliki utang menumpuk, aset yang disita, penipuan saat berinvestasi, bahkan kebangkrutan. Buta finansial diakibatkan karena literasi keuangan yang cukup rendah, sehingga masa depan pun tidak terjamin.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai pengetahuan tentang literasi keuangan. Keahlian dalam literasi keuangan mencakup manajemen keuangan pribadi, pembayaran utang, serta memahami produk perbankan dan investasi. Ada beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan literasi keuangan, yakni:
Langkah pertama memulai literasi keuangan adalah membuat anggaran setiap bulannya. Setelah menerima pendapatan apapun (gaji, uang bulanan, bonus), bagilah ke dalam berbagai batasan pengeluaran. Anggaran harus mencakup pendapatan, pengeluaran tetap (tagihan, pembayaran cicilan utang, kebutuhan harian), pengeluaran tidak wajib (hiburan, belanja, liburan), dan tabungan.
Baca Juga: Tertarik Investasi Emas? Pelajari Manfaatnya di Sini!
Jika sulit membiasakan diri untuk menabung, cobalah membuat tujuan yang ingin dicapai dengan tabungan tersebut. Misalnya, Anda hendak liburan tiga bulan lagi, mulailah menghitung uang yang akan dikeluarkan. Dari situ, Anda bisa menentukan jumlah uang yang akan ditabung setiap minggunya. Tips ini berguna pula untuk tujuan keuangan yang lebih besar dan bersifat jangka panjang, seperti membeli rumah, melanjutkan pendidikan, atau mengumpulkan dana pensiun.
Anda harus mencatat pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam periode tersebut, jangan hanya membuat anggarannya. Pencatatan ini berguna untuk mengetahui jika ada pengeluaran lebih dari anggaran yang sudah ditetapkan. Pengeluaran dalam satu periode bisa menjadi patokan untuk membuat anggaran periode berikutnya.
Anda mungkin memiliki utang dan tagihan di samping jenis pengeluaran lainnya. Untuk tagihan, cobalah disiplin membayarnya sebelum jatuh tempo. Anda bisa melakukan autodebet jika tidak ingin repot. Namun, pastikan tagihannya tetap mematuhi anggaran yang telah dibuat.
Pembayaran utang sedikit lebih rumit dan membutuhkan strategi yang lebih tinggi. Kurangi pengeluaran atau carilah pendapatan tambahan untuk melunasi utang. Strategi lain dalam membayar utang adalah mencicil utang yang memiliki bunga tertinggi hingga lunas.
Instrumen investasi kini sudah banyak beredar di masyarakat. Anda harus meningkatkan literasi keuangan ke level yang lebih tinggi agar lebih kenal dengan semua produk investasi yang ditawarkan. Jangan mengikuti tren investasi yang berlangsung tanpa mempertimbangkan resikonya. Niscaya, masa depan Anda lebih mudah diraih dengan tabungan dan investasi.
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Investasi Bodong Agar Tidak Tertipu!
Kunci penting dalam meningkatkan literasi keuangan adalah kedisiplinan. Semangat mengelola keuangan dengan baik!