Baca Juga: Harga Emas Hari ini Stabil – Waspadai Ketegangan Perang Dagang
Selain mendapatkan keuntungan, praktek ekonomi ini memberikan ketenangan dan keberkahan tanpa melanggar ajaran agama. Namun, sama halnya dengan konvensional, investasi syariah memiliki bermacam-macam jenis instrumen yang bisa Anda pilih. Penasaran? Yuk simak ulasan berikut ini.
Investasi syariah adalah salah satu cara penanaman modal dengan tujuan meraih keuntungan sesuai syariah islam. Prinsip hukum dan landasan operasional investasi ini bersumber dari Al-Qur’an, hadist, dan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI.
Agar dapat dikategorikan sebagai investasi syariah, suatu skema investasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Manajer investasi hanya boleh menempatkan dana investor pada bisnis-bisnis halal. Hal ini karena Islam melarang investasi terhadap bisnis non-halal seperti perusahaan minuman keras, daging babi, narkoba, dan sebagainya.
Secara berkala, bank syariah melakukan pengecekan pada tiap bisnis yang didanai apakah masih beroperasi sesuai syariah Islam atau tidak. Dengan demikian, bank dapat memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh benar-benar “bersih”.
Akad mudharabah berkaitan dengan pembagian untung-rugi sedangkan akad wakalah bil ujrah berkaitan dengan pelimpahan kekuasaan yang diberikan investor kepada manajer investasi untuk mengelola dananya sesuai syariah islam.
Baca Juga: Apa Itu Emas Putih – Mengenal Perhiasan Emas Lebih Jauh
Sebelum berinvestasi, Anda perlu menentukan produk investasi syariah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Anda. Berikut ini jenis-jenis yang dapat Anda pilih.
Reksadana syariah merupakan jenis investasi yang dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk produk pasar uang, obligasi, atau saham dan harus sesuai dengan prinsip Islam. Harga reksadana cukup beragam, bahkan Anda bisa memulainya dari Rp100 ribu saja, sehingga cocok untuk pemula dengan modal kecil.
Saham syariah dikenal sebagai salah satu investasi yang paling menguntungkan. Jenis investasi ini menerapkan konsep musyarakah, yakni penyertaan modal dengan bagi hasil untuk pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dalam pengelolaannya tidak terdapat unsur riba.
Deposito syariah merupakan produk simpanan berjangka yang dikelola dengan prinsip syariah. Instrumen ini menempatkan nasabah sebagai pemilik sekaligus pengelola dana. Nantinya, pembagian keuntungan ditentukan melalui akad mudharabah.
Properti dan tanah merupakan contoh investasi syariah yang paling menguntungkan karena harganya cenderung naik setiap tahun. Sebelum memilih aset, perhatikan lokasi, akses, dan resiko bencana karena akan berpengaruh pada stabilitas harga.
Baca Juga: Serba Serbi Masjid Kubah Emas Terkenal di Indonesia – Masjid Dian Al Mahri
Itulah pengertian investasi syariah, jenis-jenis, hingga syaratnya. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut berita terbaru tentang keuangan, investasi, dan harga emas terkini, Anda dapat mengikuti #SakuMin di sini, karena #SakuMin akan memberikan informasi menarik setiap harinya!