Sebagai investor, Anda pasti sering sekali menerima anjuran untuk mengembangkan kinerja portfolio investasi Anda agar lebih menguntungkan dan segera mencapai tujuan investasimu.
Baca Juga: Sakumas Jadi Pedagang Fisik Emas Digital Resmi Pertama di Indonesia
Namun saran itu umumnya datang seiring dengan rekomedasi komprehensif dari Manajer Investasi (MI), yang tentunya ekspert di bidangnya. Sebenarnya ada baiknya sebagai investor, Anda juga sedikitnya tahu peinsip-prinsip dasar cara mengatur Portfolio Investasi.
Bukan berarti Anda enggak percayaan, tapi sikap kritis itu sebetulnya sangat diperlukan untuk menjauhkan risiko dan mengoptimalkan kinerja portfoliomu. Penasaran untuk tahu lebih lanjut? Telusuri bersama Sakumas, ya.
Cara Mengatur Portfolio Investasi Dengan Diversifikasi Saran yang paling umum dianjurkan kepada investor adalah melakukan diversifikasi portfolio, demi membantu mengurangi risiko investasi.
Definisi dari diversifikasi aset adalah: strategi dalam meracik portfolio dengan menempatkan berbagai sektor dan saham, yang dapat memberikan imbal hasil dan risiko yang berimbang.
Kinerja suatu saham di portofolio sedang buruk akan tersubsidi silang dengan kinerja saham lainnya yang memiliki kinerja bagus, jika Anda melakukan diversifikasi portofolio ke beberapa saham berbeda.
Menyusun portofolio adalah hal yang terlihat mudah, namun sebenarnya agak sulit untuk dilakukan dalam praktiknya. Lalu bagaimana sih sebetulnya cara mengatur portfolio yang cerdas?
Jika pertanyaan itu muncul di saat Anda sudah harus menjatuhkan pilihan investasi, bisa-bisa Anda jadi ‘gentar’, ciut, ragu-ragu, atau malahan langsung nekat tanpa kalkulasi. Jadi, lebih baik Anda mempelajarinya jauh-jauh hari, supaya lebih siap dan tenang saat melakukan investasi.
Berikut ini Sakumas akan memaparkan deretan tipsnya, semoga bisa menjadi bahan guidance bagi Anda. Dari sekian banyak kiat mengatur portfolio investasi, ada 5 tips yang paling efektif!
Di pasar modal terdapat berbagai jenis investasi yang berpotensi memberikan keuntungan. Anda bisa memilih dari semua investasi yang tersedia sebagai langkah awal untuk diversifikasi portofolio, namun tidak boleh asal memilih.
Ingat untuk selalu mengenal baik profil risiko Anda sendiri, agar bisa memilih jenis investasi yang profil risikonya sesuai dengan tujuan investasi Anda. Merupakan indikator kemampuan seorang investor dalam menerima risiko investasi profil risiko umumnya, dibagi menjadi 3 yaitu: konservatif, moderat, dan agresif.
Selanjutnya Anda perlu menakar dan menentukan rasio dari setiap produk investasi yang sudah Anda pilih tadi. Campuran berbagai jenis aset dengan karakteristik berbeda akan menjadikan kinerja portofolio investasi Anda efektif.
Inilah yang dimaksud dengan teknik diversifikasi, yang sejak dulu telah terbukti dapat meningkatkan laba sekaligus mengurangi risiko investasi. Contoh alokasi aset dalam portofolio investasi (profil moderat):
45% Saham : 10% Properti : 30?posito: Reksa Dana 10%
Mumpung Anda masih muda, it’s ok untuk sesekali merubah dan mencoba-coba komposisi rasio baru, sampai menemukan yang paling pas.
Baca Juga: Keunggulan Investasi Jual Beli Emas Digital
Contohnya: jika Anda memilih investasi reksa dana alokasikan dana investasi Anda dalam beberapa produk reksa dana yang berbeda, seperti reksa dana saham, reksa dana pasar uang, dan reka dana obligasi, yang juga memiliki tingkat pengembalian dan risiko yang berbeda-beda.
Anda perlu sering memeriksa portofolio Anda dan membuat penyesuaian yang sejalan dengan tujuan atau strategi keuangan Anda, beserta profil. Sebagai investor paling sukses di dunia, Warren Buffett telah mencatat bahwa diversifikasi adalah “perlindungan terhadap ketidaktahuan”.
Kinerja investasi juga dipengaruhi makro ekonomi, tren pasar dan banyak faktor eksternal lainnya, jadi review dan reset berkala sangat diperlukan.
Saham-saham dengan Margin of Safety yang tinggi artinya adalah saham yang memiliki batas aman yang tinggi. Dengan berinvestasi padanya, maka risiko rugi akan semakin kecil.
Misalnya ada saham yang nilai intrinsiknya Rp3.000, saat ini diperdagangkan pada harga Rp2.000, maka saham tersebut memiliki Margin of Safety hingga 50%.
Saham seperti ini merupakan investasi “low risk, high return”, karena akan meminimalkan risiko kerugian sekaligus memperbesar reward profit yang didapat.
Baca Juga: Investasi Emas di Pegadaian; Tips, Seluk-beluk, Hingga Keuntungannya
Itulah 5 tips cara mengatur portfolio investasi ala Sakumas. Praktikkan sepenuh hati, maka kebebasan finansial kelak adalah milikmu!
Sumber: https://unsplash.com/photos/qwtCeJ5cLYs