Strategi Bisnis Kecil untuk Bertahan di Tengah Inflasi

Strategi Bisnis Kecil untuk Bertahan di Tengah Inflasi

Posted By: Admin, 2022-10-05


  Share:


Inflasi merupakan sebuah fenomena ekonomi makro yang sangat wajar terjadi. Jika tidak ada inflasi sama sekali, maka tidak ada pergerakan yang positif dalam pertumbuhan perekonomian sebuah negara.

Baca Juga: Varian Omicron Muncul, Harga Emas Antam Naik Rp 6.000 per Gram

Jadi, sebenarnya inflasi merupakan suatu bagian yang dibutuhkan dan harus ada, selama terjadi pada tingkat yang rendah atau moderat. Lantas, jika laju inflasi yang terjadi malah lebih cepat dari perkiraan, bagaimana menghadapinya?

Yuk, kita simak satu per satu ulasan singkatnya, berikut ini.

Apa itu Inflasi?

Inflasi adalah suatu fenomena di mana harga kebutuhan barang dan jasa naik secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Misalnya, harga beras yang Anda pernah beli pasar pada tahun lalu tentu berbeda dengan harga beras hari ini. Begitu juga dengan beras yang Anda beli hari ini, pasti akan berbeda dengan harga beras di dua tahun mendatang.

Beragam faktor memengaruhi harga jual beras tersebut, seperti biaya produksi dan biaya logistik, yang juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Nah, fenomena tersebut adalah contoh proses inflasi.

Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, di mana harga-harga barang dan jasa mengalami penurunan dari tahun ke tahun. 

Penyebab Inflasi

Secara umum, dua komponen dasar yang memengaruhi inflasi adalah perubahan supply and demand (pasokan dan permintaan) & peredaran jumlah uang di masyarakat. Mungkin Anda sudah mengetahui tentang hukum dasar permintaan dan penawaran, di mana semakin tinggi permintaan, maka akan semakin tinggi pula harga barang/jasa tersebut.

Lalu, bagaimana dengan jumlah peredaran uang? Kenapa hal tersebut juga memengaruhi laju inflasi? Nah, misalnya Anda memiliki kebiasaan belanja bulanan dengan nominal belanja sebesar Rp2.000.000,00.

Kemudian, karena perkembangan bisnis sedang membaik, Anda mendapat promosi dan kenaikan gaji dari kantor, sehingga Anda bisa menambah anggaran belanja bulanan menjadi Rp4.000.000,00.

Tentu barang yang Anda ingin beli cenderung ikut bertambah, bukan? Coba bayangkan hal tersebut terjadi pada banyak orang Indonesia dalam kurun waktu 1-2 tahun, tentu jumlah permintaan barang dan jasa akan ikut naik.

Hal ini membuat penyedia barang dan jasa harus menambah stok mereka, mulai dari meningkatkan kemampuan produksi, kemampuan memasok, dan juga kemampuan penyimpanan.

Dengan begitu, mau tidak mau mereka harus menaikkan harga jual barang/jasa tersebut. Dari sini, Anda tentu bisa melihat perbaikan kondisi ekonomi masing-masing individu di masyarakat (contohnya seperti meningkatnya daya beli) turut memiliki andil dalam kenaikan harga barang/jasa dari tahun ke tahun.

Strategi Bertahan di Tengah Inflasi bagi Bisnis Kecil

Dalam menghadapi kemungkinan terjadinya laju inflasi yang lebih cepat, bisnis-bisnis dapat melakukan beberapa mitigasi risiko, seperti di bawah ini.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Mengalami Kenaikan, Apa Penyebabnya?

Menyesuaikan harga dengan kondisi pasar dan kompetitor

Sebagai pemilik bisnis, Anda harus selalu cermat dan sigap dalam menyesuaikan harga jual dengan kondisi pasar dan juga para kompetitor.

Perhatikan perubahan harga bahan baku, biaya logistik, dan juga harga jual yang dipasang oleh kompetitor dari waktu ke waktu. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui secara cepat jika ada perubahan harga jual yang harus Anda lakukan. Jika Anda terlambat menyesuaikan harga, bisa jadi bisnis Anda malah mengalami kerugian.

Merestrukturisasi tenaga kerja

Serupa dengan penyesuaian harga di atas, Anda juga perlu mengamati kinerja tenaga kerja yang Anda miliki secara cermat.

Kurangilah tenaga kerja yang Anda anggap tidak memiliki kinerja yang baik, dan pertahankan karyawan yang berprestasi. Sesuaikanlah gaji dan bonus mereka, sesuai dengan kinerja masing-masing.

Anda juga perlu mengamati apa yang kompetitor lakukan terhadap para karyawannya; jangan sampai Anda menggaji karyawan Anda terlalu rendah sehingga karyawan yang sudah berpengalaman tersebut malah berpotensi direbut oleh kompetitor.

Jika terjadi seperti itu, besar kemungkinan Anda harus mencari karyawan baru, dan perlu membimbingnya kembali dari nol.

Melakukan diversifikasi pemasok (supplier)

Salah satu efek negatif dari inflasi di atas adalah terganggunya rantai pasokan barang dan bahan baku, sehingga biayanya naik berkali lipat. Inilah kenapa Anda sebaiknya memiliki lebih dari satu pemasok untuk kebutuhan bisnismu.

Hal ini untuk mencegah bisnis Anda kesulitan mendapatkan barang karena harganya naik dan/atau alur rantai pasokannya sedang kacau. Jika Anda hanya memiliki satu pemasok, sudah tentu operasional bisnis Anda hanya tergantung oleh kemampuan pemasok tersebut. Hal ini sangat berisiko untuk keberlangsungan bisnis Anda ke depannya.

Baca Juga: Apa itu Inflasi dan Apa Hubungannya Dengan Harga Emas?

Mengurangi produk atau lini bisnis yang memiliki kinerja kurang baik

Sebelum laju inflasi yang cepat terjadi, Anda perlu melihat kembali produk barang/jasa yang Anda jual, manakah di antara mereka yang kinerja penjualannya kurang baik?

Jika dalam setahun sebuah produk tidak terjual banyak dan hanya memakan tempat penyimpanan, ada baiknya Anda berhenti dulu memasok barang tersebut. Evaluasi satu per satu produk yang Anda miliki, dan tentukan mana yang lebih menguntungkan bagi bisnismu.

Sumber: https://unsplash.com/photos/ULJCBY8Tcfg