Pedoman termudah untuk menentukan momen tepat pembelian investasi emas adalah dengan konsisten mengikuti perkembangan kurs Rupiah terhadap mata uang Dolar AS. Saat nilai Dolar AS melemah maka nilai emas meningkat. Begitupun sebaliknya, saat Dolar AS menguat, maka harga emas akan turun.
Baca Juga: Berikut Cara Investasi Emas
Meskipun selalu mudah diuangkan kapan saja, dinilai dari besaran keuntungannya, emas adalah instrumen investasi yang cocok digunakan untuk investasi jangka panjang, yaitu di atas 3 tahun, karena dalam kurun waktu 3 tahunan, investor baru akan bisa menikmati lonjakan harganya.
Meskipun harga emas cenderung terus naik, investor tetap harus memperhitungkan peningkatan nilai emas sesuai target keuntungan investasi yang diinginkan, dan jangka waktu penyimpanannya. Perhitungan tersebut akan membantu menentukan berapa besaran nilai emas yang akan diinvestasikan.
Lakukan pengamatan terhadap peningkatan harga emas dalam 3 tahun terakhir, dan ambil besaran persentase itu sebagai bahan perkiraan peningkatan nilai ke depan, dengan juga memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% jika membeli emas di pasar bebas, atau 0,45% – 0,9% jika membeli di PT Aneka Tambang (Antam).
Baca Juga: Investasi Emas di Pegadaian; Tips, Seluk-beluk, Hingga Keuntungannya
Sebuah riset terpercaya telah membandingkan imbal hasil yang didapat atas investasi dalam 10 tahun ke belakang, mulai 25 Juni 2009 s/d 26 Juni 2019.
a. Di awal periode investasi, harga emas di pasar spot adalah USD 938,75/troy ounce, di mana kurs Rupiah terhadap USD adalah Rp10.250/USD, dan 1 troy ounce = 31,1 gram. Dengan begitu, uang senilai Rp1.000.000,- saat itu dapat digunakan untuk beli emas sebesar 3,23 gram.
b. Setelah 10 tahun berlalu, di akhir periode investasi, harga jual emas telah berkembang menjadi USD 1.429,08/troy ounce. Kurs Rupiah terhadap USD juga telah melemah hingga Rp14.135/USD. Hasilnya, 3,23 gram emas tersebut dapat ditukar dengan uang senilai Rp2.099.319,-. Kesimpulannya: peningkatan nilai investasi dalam 10 tahun adalah sebesar: 110%.
Perhitungan tersebut belum menyertakan faktor nilai pajak pembelian.
Memahami bahwa emas merupakan investasi jangka panjang, pastikan bahwa kegiatan investasi ini tidak berdampak buruk terhadap kelancaran cash flow harian, terutama bagi yang sudah memiliki keluarga.
Salah satu rumus kalkulasi yang umum dipakai adalah:
saat mulai berinvestasi emas, pastikan investor telah memiliki dana cadangan tunai sebesar 6x hingga 12x pengeluaran bulanan. Langkah antisipatif ini bertujuan agar emas aman dari gangguan yang berpotensi menggagalkan jalannya skema investasi, dan bisa sukses mencapai target keuntungan yang telah ditetapkan di awal.
Meskipun masih menduduki peringkat tertinggi dari segi keuntungan investasi, perhitungan rata-rata kenaikan harga emas per tahun juga mengalami penurunan. Antara 2008 – 2010 rata-rata kenaikan harga emas per tahun adalah 20%, namun 2011 – 2013 adalah 10%, kemudian terus berfluktuasi tipis hingga sekarang.
Maka, saat target emas tercapai pada waktunya, keuntungan dari emas sebaiknya juga didiversifikasikan sebesar 30% ke dalam portfolio investasi lain seperti deposito, obligasi pemerintah, valuta asing atau pasar saham, dan sisanya bisa diinvestasikan ulang ke dalam bentuk emas, demi memaksimalkan pencapaian keuntungan investasi.
Baca Juga: Investasi Emas yang Terbaik di Zaman Sekarang
Itulah beberapa prinsip dasar investasi. Jadi, tunggu apalagi? Investasikan dana #SobatSakumas sekarang juga!