Perhatikan 6 Strategi Bisnis ini, Biar Cuan Pasca Pandemi

Perhatikan 6 Strategi Bisnis ini, Biar Cuan Pasca Pandemi

Posted By: Admin, 2021-12-14


  Share:


Ketika pandemi berangsur-angsur mereda, maka waktunya bangkit. Pelaksanaan program vaksinasi di awal tahun pun menjadi titik terang yang bisa dimanfaatkan untuk menyiapkan amunisi sebelum industri kembali normal sepenuhnya.

Kalau kita melihat setahun kebelakang, beberapa industri tutup dan berhenti. Termasuk juga di sektor-sektor pariwisata misalnya. Itu hampir 80% mengalami penurunan omset. Bisnis di era new normal atau pasca pandemi ini bakal menuntut kita bertindak cepat dan cermat. Transformasi digital akan membantu pengusaha beradaptasi terhadap perubahan ini. Melonjaknya penggunaan layanan e-commerce sebagai layanan belanja online, layanan pesan antar, hingga sistem pembayaran digital.

Work from home (WFH) menjadi salah satu solusi dan budaya kerja baru di tengah situasi pandemi ini. Namun, bagi sebagian bisnis yang terbiasa dengan sistem konvensional akan kesulitan menerapkan sistem WFH bagi karyawannya.

Dengan menerapkan strategi bisnis yang cocok, akan membuat bisnis kamu tidak kehilangan momentum yang perlahan mulai pulih dan terus melesat hebat. Yuk bisa yuk. 

Untuk pelaku bisnis, perhatikan 6 hal ini ya:

1. Perhatikan kemampuan tenaga kerja

Pelaku bisnis harus bisa melakukan identifikasi dan menetapkan pedoman keselamatan dan kesehatan bagi tenaga kerja karena penting untuk menavigasi strategi bisnis, misalnya selama pandemi ini tenaga kerja merasa tidak aman dan tidak sehat untuk WFO, atau untuk pergi ke tempat kerja, ini bisa mempengaruhi mood sekaligus mempengaruhi juga produktivitas.

2. Pastikan rantai pasokan bisnis aman

Sebagai pelaku bisnis tentunya terus melakukan pemantauan stok agar tidak terjadi kelangkaan pasokan yang menyebabkan lonjakan harga yang tidak terkendali dan alur bisnis jadi tersendat.

3. Terapkan konsep manajemen krisis

Krisis dapat datang kapan saja, bagi sebuah lini bisnis, manajemen krisis adalah sebuah hal yang harus diterapkan untuk menjaga jalannya bisnis. Manajemen krisis adalah proses mengelola krisis yang berpotensi mengganggu jalannya bisnis.

4. Cermati kebijakan pajak dan perdagangan

Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa pandemi

menyebabkan banyak UMKM kesulitan sebab itu kita harus cermat dengan sejumlah kebijakan pemerintah terkait stimulus melalui kebijakan restrukturisasi pinjaman, tambahan bantuan modal, keringanan dengan begitu membayar pajak tidak menjadi beban.

5. Prioritaskan keuangan dan likuiditas

Ketrampilan dalam mengatur keuangan terutama yang berkaitan dengan manajemen keuangan sebuah bisnis mutlak diperlukan. Menghasilkan penjualan tinggi merupakan satu pencapaian penting, namun jika arus kas (cash flow) dalam bisnis Anda tidak diatur dengan baik maka bisnis akan berujung pada kebangkrutan.

6. Kembangkan strategi pemasaran yang adaptif

Teknologi informasi berkembang yang sangat cepat seperti internet dengan dunia mayanya. Perkembangan teknologi yang sangat cepat mengubah pemikiran manusia dalam berbisnis. Persaingan dunia usaha juga semakin ketat, yang menuntut perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan usaha melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien agar lini bisnisnya berkelanjutan. Keberadaan usaha di media sosial dan marketplace dapat sewaktu-waktu mengalami kendala yang malah menghambat penjualan, maka website atau landing page dapat menjadi acuan resmi bagi konsumen baik sebagai akses membeli produk maupun referensi informasi.

Selain itu dalam lanskap bisnis yang terus berubah saat ini, lebih penting dari sebelumnya untuk mengetahui cara beradaptasi dengan perubahan yang tidak terduga. Dengan pandemi Coronavirus yang memaksa perusahaan di seluruh industri dan geografi untuk menyesuaikan diri dengan cepat. Pemasaran fleksibel adalah solusi tepat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam waktu nyata. 

Ilustrasi : freepik.com