Pernahkan Anda kebingungan sebenarnya ke mana uang Anda menghilang? Anda merasa tidak membeli banyak belanja, tapi kok sudah kehabisan uang sebelum akhir bulan. Padahal jika diperhatikan, gaji Anda terbilang cukup untuk memenuhi biaya bulanan, tapi kenyataan tak sesuai harapan.
Baca Juga: Emas Batangan dan Perhiasan – Pilih Mana?
Bahkan, Anda sendiri bingung uangnya habis untuk apa saja. Nah, jika Anda sering mengalami hal ini, kemungkinan Anda terkena latte factor. Latte factor sendiri adalah istilah untuk menyebut jenis pengeluaran receh yang sering dibelanjakan orang tanpa sadar secara rutin.
Percaya atau tidak, hal ini menjadi salah satu penyebab terbesar kerentanan keuangan. Pengeluaran ini biasanya dianggap remeh karena nilainya tidak besar. Tapi kalau dilakukan setiap hari pasti menjadi besar.
Bila tidak diatur dengan baik, jenis pengeluaran ini bisa menggerogoti keuangan Anda lho. Padahal, pengeluaran remeh tersebut bisa saja Anda alokasikan untuk hal yang lebih produktif seperti halnya dana investasi.
Jadi, apa saja pengeluaran-pengeluaran receh tersebut? Simak ulasan berikut agar Anda bisa lebih cermat mengelolanya!
Zaman sekarang, kopi bagaikan sudah menjadi gaya hidup. Rasanya ada yang kurang jika sehari tidak mengonsumsi kopi. Memang, sesekali ngopi bukan hal yang buruk dan sah-sah saja. Tetapi, Anda harus lebih bijaksana dalam mengeluarkan uang untuk hal ini.
Bila Anda rutin membeli kopi setiap hari, lama-lama kantong bisa bolong, lho. Sebagai contoh, misalnya harga kopi secangkir Rp30 ribu, ditambah dengan makanan ringan, bulatkan menjadi Rp50 ribu.
Tentunya, dengan nilai tersebut Anda bisa menghabiskan Rp1,5 juta per bulan hanya untuk dua hal ini. Maka dari itu, yuk coba untuk mengendalikan jenis pengeluaran ini dengan membatasi frekuensi pembelian.
Dari yang sebelumnya setiap hari, bisa mengurangi menjadi 3 kali seminggu. Sebagai gantinya, Anda bisa mencoba untuk menyeduh kopi sendiri. Investasikan alat pembuat kopi, agar Anda bisa membuat kopi sendiri sebagai alternatif.
Baca Juga: Pemula Wajib Tahu, Ini 4 Cara Investasi Emas Antam yang Paling Jitu
Ya, minum adalah kebutuhan setiap manusia, apalagi mayoritas tubuh kita berisi cairan. Kekurangan cairan dalam tubuh juga bisa berakibat fatal. Tetapi sudah tau begitu, masih banyak lho orang yang justru tidak menyiapkan bekal air minum untuk setiap beraktivitas.
Mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan membeli air minum dalam kemasan di warung atau minimarket. Ternyata, bisa dilakukan berkali-kali, jenis pengeluaran receh ini juga bisa menguras kantong. Apalagi, dalam sehari Anda mungkin bisa membeli lebih dari satu air minum.
Mari kita hitung gambarannya, misalnya harga air minum dalam kemasan adalah Rp5 ribu, dan Anda membeli 2 kali sehari. Bila dilakukan selama 20 hari kerja dalam sebulan, pengeluaran tersebut bisa mencapai Rp200 ribu. Lumayan, kan?
Jadi, cobalah untuk kurangi pengeluaran ini dengan membawa bekal air minum dari rumah. Tak hanya membuat Anda lebih berhemat, tapi Anda juga ikut serta membuat lingkungan lebih baik dengan ikut mengurangi penggunaan botol plastik. Jika sudah menguranginya, Anda bisa mengalihkan pengeluaran ini untuk berinvestasi.
Tidak semua orang memiliki jenis bank yang sama dengan Anda. Memang, sistem perbankan di Indonesia sendiri belum begitu efisien. Terkadang, hal ini membuat Anda harus menanggung biaya administrasi saat ingin mentransfer uang antar bank.
Biayanya juga lumayan, lho, sekitar Rp5000-Rp7000 sekali transfer. Nah, jika Anda tipe orang yang sering melakukan transfer semacam ini, cobalah untuk mencari alternatif lain yang lebih ramah biaya.
Saat ini, sudah banyak tersedia aplikasi bebas biaya transfer bank yang bisa Anda manfaatkan. Cara lainnya, Anda bisa mengganti dengan rekening yang membebaskan biaya transfer.
Kalau jenis pengeluaran yang satu ini, mungkin Anda sendiri sudah paham kalau hal ini bisa melukai dompet. Harga rokok rata-rata per bungkus bisa Rp20.000, bila dalam sehari Anda menghabiskan 1 bungkus maka dalam sebulan bisa menguras kantong senilai Rp600.000, lho.
Tentu saja, uang ini bila Anda investasikan ke instrumen investasi yang bisa menumbuhkan nilai uang, akan menghasilkan hasil imbal yang banyak. Sebagai cara untuk menanggulangi hal ini, Anda bisa mulai berkomitmen untuk mengurangi frekuensi merokok secara perlahan.
Bila biasanya Anda menghabiskan 1 bungkus sehari, coba untuk mengubahnya menjadi 1 bungkus per 2 hari, 3 hari dan seterusnya. Selain bisa membuat Anda jadi lebih sehat, tentu membantu pengeluaran akan lebih hemat.
Siapa di antara Anda yang saat belanja bulanan, membeli banyak makanan untuk persediaan sebulan? Coba dipikirkan kembali, berapa banyak makanan-makanan yang tidak habis dikonsumsi lalu akhirnya harus dibuat karena sudah busuk atau rusak?
Baca Juga: Harganya Terus Naik, Apakah Terlambat Beli Emas Sekarang?
Tentu saja hal ini selain membuat boros, makanan juga jadi sayang karena terbuang begitu saja. Maka dari itu, untuk belanja bulanan selanjutnya, belilah makanan dalam jumlah yang sedikit tapi rutin agar kualitasnya juga lebih terjaga.