Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif

Perbedaan Utang Produktif dan Utang Konsumtif

Posted By: Admin, 2022-06-20


  Share:


Tahukah kamu kalau ternyata angsuran itu ada dua jenis yaitu angsuran produktif dan juga angsuran konsumtif. Keduanya memang sama-sama utang tapi punya perbedaan yang sangat mencolok. Namun sebaiknya sebelum kamu mengambil salah satu dari utang tersebut, kamu perlu tahu apa itu utang dan tujuannya, lalu apakah kamu benar-benar bisa melunasinya?

Apa itu Utang?

Utang adalah sejumlah uang yang dipinjam oleh satu pihak dari pihak lain. Utang digunakan oleh individu maupun perusahaan sebagai metode untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar yang tidak mampu dibeli dalam keadaan normal.

Pemberi utang memberikan sejumlah uang kepada pihak peminjam dengan syarat uang tersebut harus dibayar kembali di kemudian hari. Baik itu dengan cara mengangsur atau tunai, dengan bunga atau tanpa bunga. 

Berutang sebenarnya tidak selalu buruk, secara garis besar ada dua jenis utang yang harus diketahui sebelum kamu memutuskan untuk berhutang, yaitu utang produktif yang justru menguntungkan dan utang konsumtif. 

Cara membedakan utang produktif dan utang konsumtif

Perbedaan utang produktif dan utang konsumtif bukan terletak pada jenis produk yang dibeli, melainkan pada fungsi atau peruntukkan utang tersebut.

Utang produktif

Utang produktif adalah utang yang menciptakan nilai tambah di masa depan. Meskipun cicilan utang sudah lunas, namun aset atau pembelian dari utang tersebut terus meningkatkan nilainya atau menambah pemasukan.

Misalnya, kamu mengajukan pinjaman untuk memulai usaha atau untuk membeli laptop guna menunjang pekerjaan itu masuk dalam utang yang produktif. Karena pada akhirnya, layanan pinjaman yang kamu dapatkan mampu meningkatkan value kamu, baik secara materi maupun secara kualitas diri.  

Contoh yang lain yaitu utang modal usaha, utang untuk Pendidikan, utang untuk kredit kepemilikan rumah (KPR). Namun kamu harus tetap berhati-hati, utang produktif yang terlalu banyak juga bisa memberatkan cashflow yang bisa berujung pada menipisnya tabungan atau bahkan bisa timbul utang konsumtif. Jadi pastikan rasio utang sehat, ketahui berapa bunga yang akan dibayar, dan buat rencana pelunasan utang.

Utang konsumtif

Utang konsumtif adalah utang yang dipergunakan untuk membeli barang yang tujuannya untuk konsumsi atau digunakan, di mana suatu saat nilainya akan turun. Misalnya utang untuk membeli gadget mahal, utang untuk memberi barang mewah, atau cicilan kartu kredit. Karena tujuannya hanya untuk konsumsi, maka jenis utang tersebut akan lebih cepat habis dibanding utang produktif yang pada akhirnya hanya akan menggerus tabungan saja.

Kamu harus berhati-hati agar tidak terjebak utang konsumtif. Hal ini dapat dilakukan dengan mengendalikan diri untuk tidak berperilaku impulsif agar bisa mengontrol jumlah utang yang dimiliki. Jika kamu memang ingin membeli sesuatu yang bersifat konsumtif, maka menabunglah terlebih dahulu. Kamu juga bisa membuat anggaran dari pemasukan bulanan, sehingga kamu bisa mengalokasikan dana untuk setiap pos pengeluaran dan kamu tidak perlu berhutang untuk membayar kebutuhan yang bersifat konsumtif.

Selanjutnya adalah hal paling penting yang harus kamu lakukan ialah mampu membayarnya. Untuk itu, kamu perlu memikirkan baik-baik sebelum berutang. Apakah pembelian tersebut merupakan keinginan atau kebutuhan. Jika memang kebutuhan, apakah benar-benar mendesak? Apakah bisa diganti dengan alternatif lain yang harganya lebih terjangkau?

Berutang bukanlah jalan satu-satunya, terutama jika rasio keuanganmu tidak sehat atau merasa tidak yakin bisa melunasinya. Kamu juga bisa menjual asetmu seperti emas, sambil berupaya untuk mencari pemasukan lain.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan utang produktif dan utang konsumtif, semoga bisa menambah pengetahuan kamu soal keuangan. Terima kasih.


Photo by freepik