Ketika dengar kata detoks, Anda mungkin langsung membayangkan diet atau minum jus detox untuk menjaga kesehatan kesehatan tubuh. Namun ternyata, detoks juga dapat diterapkan pada keuangan untuk menjaga kesehatan finansial.
Dikenal juga dengan sebutan financial detox, detoksifikasi ini berfokus pada pengeluaran dan pemasukan Anda.
Maka itu, yuk, pelajari lebih lanjut apa manfaatnya melakukan detoks keuangan dan tips-tips melakukan financial detox bersama Sakumas!
Jika detoks kesehatan adalah cara untuk membuang racun-racun dalam tubuh yang merugikan kesehatan, prinsip detoks keuangan juga mirip. Detoks finansial atau financial detox adalah cara menyingkirkan kebiasaan belanja yang di luar kendali dan membuat pengeluaran Anda membengkak.
Tujuan utama dari detoks finansial adalah agar Anda bisa memiliki kestabilan keuangan yang lebih baik. Dengan melakukan detoks finansial, Labrum berharap orang-orang belajar bagaimana membelanjakan uang dengan bijak supaya merasa lebih aman dan bahagia menjalani hidup.
Selain itu, financial detox juga bisa membantu Anda lebih siap menghadapi tantangan atau situasi tak terduga yang berdampak pada sumber pendapatanmu, seperti pemutusan hubungan kerja atau pemotongan gaji.
Banyak pakar menekankan pentingnya detoks keuangan di masa pandemi seperti sekarang ini. Pasalnya, imbas pandemi Covid-19 sangatlah besar pada kondisi finansial banyak orang.
Jika selama ini Anda merasa lebih besar pasak daripada tiang, berikut beberapa tips dari Sakumas untuk membantu mulai detoks finansial.
Coba cek jejak transaksimu, minimal dalam 3-6 bulan ke belakang ini, dan cari tahu pengeluaran apa yang terbesar. Pengeluaran terbesar di sini maksudnya bukan selalu yang jumlah biayanya menguras kantong dalam sekali transaksi, loh.
Pengeluaran rutin seperti bayar tagihan atau cicilan dan belanja bulanan memang akan selalu memotong porsi pendapatan kita. Namun yang justru biasanya paling menyedot isi rekening adalah pembelian kecil-kecil tapi sering.
Sebagai contoh, kebiasaan online shopping untuk jajan printilan yang tidak mendesak atau belum tentu dibutuhkan.
Bagi kebanyakan orang, membuat anggaran pengeluaran adalah sesuatu yang gampang-gampang susah. Namun, ini merupakan salah satu cara yang harus dilakukan untuk bisa sukses detoks finansial.
Membuat anggaran bulanan sebetulnya mudah. Catat pengeluaran yang biasa Anda habiskan dalam sebulan di luar tagihan/cicilan dan kebutuhan dasar.
Daripada terlalu ngotot untuk sekaligus setop semua pengeluaran yang tidak perlu, pilih satu dulu yang menurut Anda bisa dihentikan sekarang. Cara yang paling mudah untuk menentukannya adalah bercermin pada diri sendiri. Apakah Anda membutuhkan itu? Jika tidak, tidak usah dibeli.
Jika dirasa terlalu berat, coba dulu detoks finansial selama 2 minggu. Sementara “puasa”, teruslah mencatat pengeluaran dan pastikan hanya membeli apa yang benar-benar dibutuhkan. Ketika Anda sudah mulai terbiasa, Anda bisa tambah sumber pengeluaran yang harus dihentikan dan memperpanjang durasi “puasanya”.
Alih-alih impulsif langsung membeli tas atau sepatu, paksa dir Anda untuk menunggu sebelum tergoda menekan tombol check-out. Coba tunggu selama 3 hari atau lebih lama lebih baik. Jika setelah menunggu ternyata rasa ingin memiliki itu tidak lagi ada, artinya Anda tidak benar-benar butuh beli baru.
Setelah berhasil menghemat, langsung masukkan bujet yang tak jadi terpakai itu ke rekening tabunganmu. Dengan begitu, Anda bisa menghindari penggunaannya untuk alasan-alasan lain.
Itulah yang harus Anda tahu tentang detoks finansial, supaya bisa mengontrol pengeluaran. Bagaimana, tertarik untuk mulai mencoba detoks finansial?