Mengenal Batu Permata - Berlian dan Kualitasnya

Mengenal Batu Permata - Berlian dan Kualitasnya

Posted By: Admin SHG, 2020-07-29


  Share:


Berlian, salah satu batu mulia dan berharga yang pasti disukai oleh setiap wanita. Keindahan dari batu ini tidak didapat secara instan, dibutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang sehingga tercipta berlian yang bisa Anda lihat saat ini. Nilainya pun sangat tinggi karena proses yang panjang ini menghasilkan kualitas yang tidak ada duanya. Karena itu, saat membeli Anda harus cermat agar tidak tertipu. Anda setidaknya harus mengenal kualitas berlian (4C) untuk bisa memilih berlian berkualitas terbaik. 

Mengenal Kualitas Berlian (4C) Standar Ukuran Kualitas Berlian 

Pada jaman dahulu, sebelum adanya sertifikat atau standar kualitas berlian, belum ada fitur maupun sistem apapun yang bisa dijadikan acuan dalam menentukan kualitas batu berharga ini. Batu yang terbentuk dari unsur karbon makhluk hidup dalam kondisi temperatur dan tekanan ini, dianggap berkualitas jika sudah memenuhi unsur 4C. Yang dimaksud dengan 4C itu adalah color (warna), cut (potongan), clarity (kejernihan) dan carat (karat). Berikut adalah penjelasan tentang keempat kriteria berlian berkualitas tersebut.

Color (Warna) 

Kriteria pertama ini berkaitan dengan kriteria clarity, dimana semakin bening atau jernih, maka semakin berkualitas. Begitu pula dengan warna, semakin tidak berwarna berlian tersebut, semakin tinggi kualitasnya dan semakin berharga pula. Tingkat warna pada berlian yang ditentukan oleh GIA adalah mulai dari putih hingga kuning dengan skala dari D sampai Z. Dimana, skala D-F menunjukkan warna putih (colorless atau tanpa warna), skala G-J menunjukkan hampir tanpa warna, skala K-M menunjukkan kekuningan, skala N-R menunjukkan kuning sangat terang dan skala S-Z menunjukkan kuning terang hingga kecoklatan. Level warna ini pulalah yang bisa menentukan harga berlian. Apabila masih dalam skala D-Z maka warnanya masih normal. Jika sudah warna itu, berlian disebut sebagai berlian fancy color.

Clarity (Kejernihan) 

Karakteristik untuk mengenal kualitas berlian (4C) selanjutnya adalah Clarity (Kejernihan). Kejernihan berlian ditentukan dari ada atau tidaknya cacat pada berlian. Mengukur kejernihan berlian juga didasarkan pada banyak pertimbangan, seperti jenis mineral pencemar di dalamnya, jumlah mineral pencemarnya, warna dan ukuran pencemar serta lokasinya. GIA (Gemological Institute of America) merupakan institusi yang secara khusus memberi sertifikat atas kriteria Kejernihan ini. Ada beberapa skala kejernihan berlian yang dikeluarkan GIA, yaitu mulai dari tanpa noda (flawless) hingga VS2.

Carat 

Berat berlian ditentukan dari nilai caratnya. Satu karat berlian senilai dengan 200mg atau 0.2gram. Namun kualitas berlian juga tidak selalu dilihat dari jumlah caratnya, karena masih ada indikator 3C lain yang harus terpenuhi. Ukuran karat pada berlian umumnya dimulai dari 0.1 hingga 1.0. Namun, saat membeli sebaiknya dengan ukuran kelipatan 0.25 karena akan berpengaruh terhadap harganya.

Cut (Potongan) 

Karakteristik terakhir adalah potongan (cut). Potongan ini menjadi standar kualitas karena pantulan sinar berlian sangat dipengaruhi oleh potongan. Potongan yang proporsional pada berlian akan memberikan kilau warna dan kilap yang berkilau. Potongan berlian ini bisa dilihat dari atas, apakah kotak, bundar, oval atau yang lainnya. GIA juga mempunyai skala potongan berlian yang digunakan sebagai standar, yaitu mulai dari fair yang merupakan potongan berkualitas paling rendah hingga signature ideal yang berkualitas paling tinggi. 

Nah, sekarang Anda sudah mengenal kualitas berlian (4C) dari penjelasan di atas. Dari sini, Anda jadi tahu jika kualitas berlian sangat dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut, bukan hanya salah satunya. Semakin tinggi level atau skala dari keempat karakteristik berlian tersebut, maka bisa dipastikan semakin mahal pula harga berliannya.