Saat menjalani kehidupan, tentunya ada banyak hal tak terduga yang terjadi. Salah satunya adalah masalah keuangan yang seringkali dialami oleh banyak orang. Bicara soal keuangan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan.
Bagi yang sudah berstatus menikah, keadaan yang demikian tentu bisa menjadi pemicu pertengkaran dengan pasangan. Dampaknya, kehidupan berkeluarga Anda akan menjadi kurang harmonis dan mungkin akan membuat rumah tidak lagi menjadi tempat yang bisa membuat pikiran tenang.
Apalagi kondisi saat ini banyak masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) maupun dirumahkan karena pandemi, dan pemenuhan kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya tetap berjalan termasuk kebutuhan keluarga atau anak menjadi tidak maksimal bahkan berkurang.
Lalu bagaimana anak-anak mengetahui bahwa orangtua tidak punya cukup uang untuk memenuhi kebutuhannya, apakah anak menjadi takut atau merasa bersalah setelah tahu demikian?
Sebagai anak tentu punya cara tersendiri sebagai bentuk bakti kepada orangtua, sebisa mungkin berikanlah kontribusi guna menyokong kehidupan mereka, terutama ketika sedang menghadapi masa yang sulit. Meskipun anak saat ini belum memiliki pendapatan yang stabil atau bahkan masih pas-pasan.
Saat orang tua mengalami krisis keuangan yang serius, seperti mengalami kebangkrutan, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali keadaan dan tawarkan dukungan emosional. Yakinkan orang tua bahwa Anda akan selalu berada disana sebagai pilar pendukung emosional kapan saja mereka membutuhkan. Meskipun sulit, jangan pernah membiarkan orang tua berjalan sendiri dan susah mendapatkan bantuan dari Anda.
Selagi orangtua Anda masih bisa untuk berkarier, bantulah mereka untuk menemukan lowongan kerja atau peluang usaha yang sesuai agar kebutuhan mereka tetap bisa terpenuhi tanpa sepenuhnya mengandalkan penghasilan Anda.
Melalui relasi, Anda bisa meminta informasi mengenai ketersediaan peluang kerja atau potensi mitra usaha yang sekiranya cocok untuk orangtua Anda. Carilah pekerjaan atau bisnis yang orangtua Anda mampu melakukannya, seperti yang tidak memerlukan banyak tenaga, atau yang jam operasionalnya fleksibel.
Evaluasi setiap pengeluaran yang mereka miliki dan ketahui area mana saja yang bisa Anda bantu. Ingat, jangan memaksakan diri untuk membantu orang tua sesuaikan dengan kemampuan Anda. Ketika Anda sudah membuat pertimbangan untuk membantu orangtua dalam membayar tagihan, periksalah daftar pengeluaran mereka dan tentukan bagian mana saja yang perlu Anda bantu, dengan mengurangi beberapa tagihan, Anda sudah berkontribusi dalam mengurangi beban orangtua Anda.
Apabila orangtua Anda memiliki barang-barang yang sudah tidak lagi digunakan seperti furnitur atau pajangan, sarankan saja untuk menjual barang-barang tersebut. Selain agar mendapatkan pemasukan tambahan, rumah akan terasa lebih luas dengan berkurangnya barang-barang yang tak terpakai.
Mengurangi angka pengeluaran juga dapat dilakukan dengan cara mengajak orangtua untuk memulai gaya hidup hemat. Apabila dijalankan secara konsisten, berhemat akan memberikan manfaat jangka panjang, seperti lebih menghargai uang dan bijak dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan finansial.
Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang tambahan. Salah satu cara termudah yang bisa dilakukan adalah menyewakan ruangan atau menawarkan jasa apapun kepada orang lain selagi mampu. Dengan menyewakan sesuatu kepada orang lain, orang tua Anda tidak perlu bekerja aktif dan tidak perlu letih menghabiskan banyak tenaga untuk bekerja.
Jangan lupa juga untuk mengenalkan mereka dengan investasi. Investasi yang dilakukan bisa berpotensi mengembangkan uang di masa depan dan cara seperti ini jauh lebih baik daripada menabung. Pada dasarnya, investasi merupakan bentuk lain dari menabung jangka panjang. Namun, melalui kegiatan tersebut investor bisa mendapat keuntungan dari hasil dana yang ditumbuhkan, sehingga dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan di masa depan.
Foto dari freepik.com