Aset adalah sesuatu yang menghasilkan uang. Sementara kewajiban adalah sesuatu yang Anda miliki namun tidak menghasilkan uang, malah membuat Anda mengeluarkan uang lebih.
Contoh aset adalah rumah yang dikontrakan, sepeda motor yang disewakan, dan lain lain. Kalau kewajiban? Misalnya Anda punya dua sepeda motor seharga Rp10 juta dan seharga Rp17 juta.
Baca Juga: Biar Tetap Berkilau, Ini Cara Merawat Emas yang Tepat!
Sepeda motor seharga Rp17 juta itu akan membuat pengeluaran Anda lebih besar karena harus membayar pajak kendaraan progresif, atau mungkin Anda menjadi lebih boros karena CC mesinnya lebih besar.
Nah, agar aset Anda meningkat, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan dan harus Anda hindari.
Misalkan membeli sepeda motor untuk disewakan.
Pastikan untuk sementara ini Anda menggunakan uang hanya untuk memenuhi kebutuhan. Sisihkan uang untuk tabungan sejak awal, sehingga Anda memiliki dana tunai yang bisa diambil kapan saja saat ada kebutuhan yang mendesak. Selebihnya investasikan dalam bentuk lain, seperti deposito ataupun reksadana.
Pastikan tersedia anggaran untuk memenuhi kebutuhan, dan hiduplah sesuai dengan anggaran yang telah dibuat. Karena bukan seberapa besar penghasilan yang membuat Anda kaya, tapi seberapa baik pengelolaan keuangan Anda.
Banyak yang memiliki penghasilan sangat besar tapi di kemudian hari tidak dapat hidup nyaman, sebaliknya banyak juga yang berpenghasilan tidak terlalu besar tapi di kemudian hari dapat hidup nyaman.
Salah satunya caranya adalah dengan menunda kesenangan dan tidak konsumtif.
Baca Juga: Daripada Foya-foya Mending Investasi Emas. Ini Tipsnya!
Jangan menambah utang untuk sesuatu yang tidak perlu. Misalkan membeli telepon genggam mahal, mengganti sepeda motor padahal yang lama masih layak pakai.
Jangan selalu menuruti keinginan membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
Jangan membeli barang-barang dan hidup sesuai keinginan, sehingga tidak ada yang tersisa untuk ditabung dan diinvestasikan.
Karena tidak sabar, saat memiliki uang malah mencicil mobil. Padahal jika bisa sedikit bersabar, uang tersebut bisa diinvestasikan terlebih dulu. Setelah uang berkembang, sebagian hasilnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan mobil, dan sebagian masih bisa disimpan di bank.
Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Bagi Si Lajang
Sekarang coba periksa apa saja yang termasuk aset dan kewajiban Anda? Ingat, dengan meningkatnya aset, perencanaan keuangan jangka panjang Anda akan semakin baik.