Rumah tangga tak selamanya berlangsung mulus. Masalah keuangan adalah hal yang tidak dapat dihindari ketika berumah tangga. Dalam perjalanannya, ada saja masalah yang kerap menghampiri, di mana sebagian besar disebabkan karena faktor ekonomi alias keuangan.
Kebutuhan yang semakin banyak, adaptasi, dan kompromi harus selalu dilakukan dalam rumah tangga. Masalah finansial rumah tangga tak hanya dialami oleh pasangan yang bergaji rendah, tapi juga bisa dialami oleh mereka yang berpenghasilan diatas rata-rata. Kenapa demikian? Sebab masalah keuangan tak melulu soal uang yang dimilikinya, tapi ada banyak faktor yang melatarbelakanginya. Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi di dalam sebuah rumah tangga berkaitan dengan manajemen finansial. Simak yuk sob?
Membuat rencana pekerjaan yang nyata berarti memproyeksikan tahun depan tentang karier dan target keuntungan dari pekerjaan. Otomatis, hal itu akan memengaruhi kondisi keuangan Anda.
Jangan pernah menyimpan rahasia sekecil apapun perihal keuangan, sebab hal tersebut sangat rentan memicu pertengkaran. Solusi terbaik, terbukalah satu sama lain terkait uang yang masuk dan keluar setiap bulannya.
Cara sederhana untuk mengatur keuangan Anda adalah dengan membuat rencana tertulis bulanan tentang arus masuk dan keluar.
Jumlah penghasilan yang berbeda sering menjadi salah satu alasan konflik keuangan keluarga. Namun alangkah baiknya bahwa kebutuhan bersama adalah tanggung jawab bersama.
Sebaiknya Anda dan pasangan menentukan tujuan jangka panjang, meskipun sebagian orang berpenghasilan rendah namun dengan menabung sekecil apapun akan jadi aktivitas yang saling mendukung antar pasangan.
Takut memasukkan uang ke dalam investasi yang tidak mereka pahami, dan berpotensi kehilangan uang. Padahal ada berbagai sumber edukasi yang tepat untuk belajar tentang investasi bagi pemula dan bagaimana menginvestasikan uang dengan bijak.
Hal yang tidak terduga kapan saja bisa terjadi, kalau Anda tidak siap dalam menanganinya sering menjadi pemicu konflik. Mengantisipasi kondisi mendesak yang mengharuskan dalam keluarga punya dana darurat, setidaknya sebesar biaya hidup untuk 3 bulan hingga 6 bulan. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi permasalahan keuangan yang mungkin perlu dihadapi secara tiba-tiba seperti keluar dari pekerjaan atau sakit yang memerlukan banyak uang untuk berobat.
Anda dan pasangan bukan tak mungkin akan sering merasa tertekan hingga akhirnya meluapkan emosi. Karena itu, hindarilah utang guna mencegah perselisihan dalam keluarga.
Perbedaan cara dalam mengatur keuangan dan menggunakan uang dengan cara yang tidak sama juga bisa memicu konflik dalam rumah tangga. Secara garis besar, perbedaan cara pandang inilah yang semestinya harus didiskusikan dengan pasangan. Dengan menyusun anggaran bersama-sama, Anda dan pasangan menjadi tahu ke mana uang akan pergi. Selain itu, langkah tersebut juga bisa meminimalisir timbulnya kecurigaan satu sama lain.
Masalah yang timbul akan makin rumit jika istri atau suami membelanjakan uang untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif apalagi sampai berutang sana-sini untuk memenuhi perilaku tersebut. Untuk mencegah terjadinya konflik akibat sikap boros itu, buatlah kesepakatan dan anggaran setiap bulannya.
Menghadapi beban keuangan bersama tentu akan lebih ringan dibandingkan dengan menghadapinya sendiri. Jangan sampai hanya karena masalah uang, rumah tangga Anda bubar. Tetap terbuka dan saling percaya masing-masing .Komunikasi adalah kunci rumah tangga yang harmonis.
Sumber gambar : Freepik.com