Ketahui 3 Prinsip Penting Dalam Berinvestasi

Ketahui 3 Prinsip Penting Dalam Berinvestasi

Posted By: Admin, 2022-07-05


  Share:


Bahagia pada hari tua merupakan impian semua orang. Untuk itu, selagi masih dapat bekerja dan menghasilkan uang sebaiknya Anda juga memikirkan hari tua nanti, dengan cara berinvestasi sejak dini.

Baca Juga: Sakumas Jadi Pedagang Fisik Emas Digital Resmi Pertama di Indonesia

Namun, sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya Kita mengetahui tiga dasar pengelolaan finansial. Tiga hal ini bisa membuat anda merencanakan pensiun dengan baik dan juga tetap menghasilkan uang.

1.Bunga Berbunga

Robert Powell, pengisi kolom pensiun di Marketwatch.com, mengatakan hal yang perlu anda ketahui mengenai bunga berbunga cukup sederhana. Jika Anda menyisihkan $30 ribu ketika berumur 18 tahun dan uang tersebut mempunyai bunga sebesar tujuh persen maka pada umur 68 tahun Anda akan menjadi jutawan.

Ia melanjutkan, semakin Anda membiarkan bunga uang menghasilkan bunga maka akan semakin banyak juga yang akan didapatkan.

Eleanor Blayney, seorang financial planner mengatakan Anda bisa menggunakan hukum 72 untuk mempelajari kekuatan dari bunga berbunga. Hukum tersebut menyatakan berapa tahun yang Anda butuhkan untuk melipat gandakan uang pada suku bunga tertentu.

Formulanya sederhana, yakni dengan membagi 72 dengan tingkat suku bunga atau return yang didapatkan. Hasilnya berapa lama uang Anda akan menjadi dua kali lipat.

Pada tingkat bunga sebesar enam persen maka uang Anda akan menjadi dua kali lipat dalam 12 tahun (72/6). Jika tingkat bunga atau return sebesar dua persen maka memerlukan waktu 36 tahun hingga uang Anda menjadi dua kali lipat.

Baca Juga: Investasi Emas di Pegadaian; Tips, Seluk-beluk, Hingga Keuntungannya

2. Inflasi dan Turunnya Daya Beli

Prinsip pengelolaan finansial lain adalah cara menyikapi inflasi. Inflasi adalah peningkatan harga barang dan juga kebutuhan hidup dalam satu wilayah.

Inflasi penting diketahui karena berkaitan erat dengan risiko yang datang bersamanya, yakni risiko daya beli.

Jika sekotak minuman dingin saat ini dihargai sebesar $15  dan inflasi tahunan mencapai tiga persen setahun, maka dalam 20 tahun harga minuman yang sama akan mencapai $30. Atau dengan uang yang sama Anda hanya akan mendapatkan setengahnya.

Sangat bijak jika dalam berinvestasi kita membedakan antara return nominal dan return sebenarnya. Return nominal adalah nilai total uang yang dihasilkan. Adapun return sebenarnya adalah hasil pengurangan return nominal dikurangi dengan angka inflasi.

Sebagai contoh, jika Anda mendapatkan satu persen melalui uang yang anda simpan di bank dan tingkat inflasi sebesar dua persen.  Maka Return sebenarnya dari uang anda adalah -1 persen.

Uang tabungan sangat disarankan digunakan hanya untuk keperluan darurat dan juga tujuan jangka pendek seperti uang muka mobil ataupun rumah. Sementara dana untuk tujuan pensiun harus diinvestasikan di tempat lain yang mempunyai kemungkinan mengalahkan inflasi.

3. Diversifikasi Risiko

Berinvestasi di bursa saham merupakan salah satu cara untuk menjaga investasi berada di jalur atau pun mengalahkan inflasi. Tetapi, berinvestasi di bursa saham juga membuat anda harus mengerti dengan semua risikonya dan satu hal penting lainnya yakni diversifikasi.

Intinya, diversifikasi tidak menaruh semua telur yang Anda punya dalam satu keranjang. Dalam dunia investasi profesional ini berarti mengurangi risiko non-sistemik dengan berinvestasi di tempat berbeda seperti saham, dan reksa dana, bond ataupun uang tunai.

Baca Juga: Keunggulan Investasi Jual Beli Emas Digital

Saham lebih rapuh daripada reksa dana, dan reksa dana lebih rapuh daripada bond dan bond lebih rapuh daripada uang tunai. 


Sumber: https://www.pexels.com/photo/black-blue-and-red-graph-illustration-186461/