Investasi kian marak digaungkan oleh para milenial. Bahkan banyak diantaranya yang saat ini sudah menjadi investor atau orang yang berinvestasi. Mungkin sobat Sakumas adalah salah satunya ya.

Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, yaitu investire, yang berarti memakai atau menggunakan. Investasi adalah aktivitas menempatkan modal berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak, dengan harapan kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. 

Investasi bisa menjadi cara untuk melindungi dan meningkatkan kekayaan. Beragam jenis investasi pun tersedia dan dapat dipilih sesuai dengan tujuan investasi kita. Tujuan investasi berkaitan dengan kebutuhan yang kita miliki, apakah untuk kebutuhan dalam waktu dekat, waktu sedang, atau persiapan kebutuhan yang lebih lama. 

Jangka Waktu Investasi 

Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibagi jadi tiga kategori : 

1. Investasi Jangka Pendek.

Memiliki periode yang cukup pendek yaitu dibawah 1 tahun. Peluang keuntungannya paling kecil dibanding dua investasi lainnya. Namun jumlahnya tetap lebih banyak dibanding hanya mengandalkan tabungan biasa.

2. Investasi Jangka Menengah

Investasi jangka menengah dilakukan dalam rentang waktu 1 hingga 5 tahun. Investasi jangka menengah memungkinkan kita memperoleh pendapatan pasif yang cukup aman dalam kurun waktu tersebut. 

3. Investasi Jangka Panjang.

Investasi jenis ini butuh waktu lama untuk menghasilkan return, yaitu lebih dari 5 tahun. Meski begitu, umumnya punya return yang lebih optimal dibandingkan jenis investasi lainnya. Namun risiko yang ditanggung juga bisa lebih tinggi.

Jenis-Jenis Investasi

Investasi kian diminati, tak hanya oleh pemodal yang berkantong tebal. Namun banyak juga investasi yang sekarang ini bisa dilakukan hanya dengan beberapa ratus ribu rupiah.  Bahkan bisa loh mulai berinvestasi dengan uang puluhan ribu rupiah saja. Berikut ini jenis-jenis investasi yang populer di Indonesia. Yuk mari kita simak.

A. Deposito

Deposito mirip tabungan.  Namun deposito punya tenor yang mengikat, ga bisa diambil sebelum jatuh tempo. Deposito punya suku bunga yang lebih tinggi daripada tabungan. Deposito punya risiko investasi yang rendah.

B. Emas

Emas punya risiko investasi yang rendah.  Nilai emas cenderung stabil dan terus meningkat setiap tahunnya. Selain emas fisik, kekiniannya juga bisa berinvestasi emas digital lewat aplikasi. Misalnya aplikasi Sakumas lho sobat.

C. Properti

Seperti emas, nilai properti juga terus meningkat dari tahun ke tahun.  Risiko investasinya juga rendah. Meski begitu, properti adalah aset yang bisa rusak oleh waktu, khususnya properti berupa bangunan.

D. Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Saat kita membeli saham, pada dasarnya kita membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan yang mengeluarkannya. Potensial namun punya risiko investasi tinggi.

E. Reksadana

Reksa dana adalah sebuah instrumen investasi di mana dana dari beberapa investor dikumpulkan menjadi satu untuk kemudian diinvestasikan ke instrumen-instrumen investasi yang ada di pasar modal.

Ada beberapa jenis reksadana. Masing-masing jenis reksadana punya risiko investasinya masing-masing.

F. Peer to peer lending.

Peer to peer lending pada dasarnya adalah meminjamkan sejumlah uang kepada pihak yang membutuhkan, baik individu ataupun badan usaha. Sama seperti pinjaman dari bank, return jenis investasi ini berasal dari bunga pinjaman yang telah disepakati bersama.

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga kian menghadirkan kemudahan dalam mengakses investasi-investasi yang kita inginkan, dan yang kita miliki. Termasuk berinvestasi lewat aplikasi Sakumas.

Berinvestasi jadi ga ribet lagi kan sobat?