Harga emas hari ini masih menunjukkan pelemahan harga. Harga
emas per gram tercatat sebesar Rp 782.000 (sumber: sehatigold.com). Harga emas
logam mulia tercatat sebesar Rp 876.000 (sumber: logammulia.com).
Berdasarkan grafik harga emas sehatigold, harga emas di
tahun 2020 secara konsisten naik atau stabil. Penurunan harga emas mulai
terjadi di pertengahan tahun 2020. Penurunan harga emas tersebut disebabkan
oleh beberapa menurunnya harga emas dunia dan juga melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.
Harga emas dunia melemah semenjak terjadinya pemulihan pasar
modal di Amerika Serikat. Indeks saham Amerika Serikat menunjukkan pemulihan secara
perlahan tapi pasti semenjak April 2020 setelah sebelumnya anjlok sedalam 30%
lebih. Anjloknya pasar modal Amerika Serikat tersebut dikarenakan oleh pandemi
COVID-19 yang menimbulkan ketakutan di pelaku pasar.
Walaupun pandemi COVID-19 belum menunjukkan titik cerah yang
berarti, sepertinya pelaku pasar sudah mulai bosan dan jenuh dengan
berita-berita negatif dari pandemi tersebut. Pada kenyataannya, angka pengangguran
di Negara Paman Sam tersebut belum menunjukkan perbaikan yang berarti. Angka
pengangguran di Amerika Serikat naik ke titik tertinggi di 14,7% dibandingkan
3,6% 1 tahun yang lalu.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menguat drastis
karena kerusuhan yang menimpa Amerika Serikat semenjak 2 minggu yang lalu.
Kerusuhan tersebut dipicu oleh meninggalnya George Floyd di
tangan polisi Amerika. George Floyd adalah orang berkulit hitam yang tidak
bersalah dan diinjak oleh seorang polisi Amerika bernama Derek Chauvin. George
diinjak oleh Derek di bagian leher selama paling sedikit tujuh menit.
Kejadian tersebut direkam oleh ponsel dan menjadi viral.
George berulang kali berusaha mengatakan bahwa ia tidak bisa bernafas namun hal
tersebut diabaikan oleh Polisi Derek sehingga mengakibatkan kematiannya.
Viralnya video tersebut mengundang kritis yang tajam terhadap
rasialisme dan tindakan polisi yang dianggap semena-mena. Berbagai kritik
ditujukan kepada kepolisian Amerika Serikat akan tetapi kritik tersebut
diabaikan sampai puncaknya Presiden Donald Trump yang berpihak kepada polisi
mengatakan untuk “menembak” mereka yang membuat kerusuhan melalui akun
Twitternya.
Twitter, untuk pertama kalinya, menyatakan perlawanan kepada
Presiden Amerika tersebut dengan menyatakan bahwa sang Presiden telah menyalahi
peraturan media sosial dengan mempromosikan kekerasan dan kebencian.
Demonstrasi pun terjadi di beberapa kota besar di Amerika
Serikat seperti New York, Chicago, Philadephia, Seattle, sampai ke ibukota
negara di Washington DC. Demonstrasi tersebut bertujuan mengkritis kekerasan
dan kesemena-menaan polisi terutama terhadap kaum minoritas di Amerika Serikat.
Demonstrasi yang berawal dengan damai tersebut mulai ricuh
dengan adanya penjarahan di pusat-pusat perbelanjaan di Amerika Serikat.
Kejadian tersebut memicu Presiden untuk mengerahkan Polisi Militer dan Tentara
Nasional yang justru memperkeruh situasi.
Pemulihan pasar modal di Amerika Serikat dinilai tidak
mencerminkan keadaan di lapangan. Hal tersebut memicu spekulasi dan opini bahwa
akan ada titik pengambilan keuntungan (profit taking) dalam waktu dekat
yang akan mengoreksi harga pasar saham di Amerika.
Hal tersebut memungkinkan potensi kenaikan harga emas
kembali.