Apakah Anda sudah melakukan refleksi aktifitas keuangan di tahun ini. Sudah berapa banyak tabungan Anda? Apa saja aset yang Anda miliki? Atau mungkin pertanyaannya harus diubah. Bertambah berapa banyak hutang Anda? Sudah dihabiskan kemana saja uang Anda selama ini? Di akhir tahun 2021 kemarin apakah keuangan Anda surplus atau defisit?
Pertanyaan-pertanyaan ini adalah beberapa hal yang harus Anda jawab untuk bisa mengetahui keadaan keuanggan Anda saat ini.
Nah, menjelang pertengahan tahun 2022 ini adalah awal yang sangat baik untuk melakukan perbaikan pengaturan keuangan rumah tangga Anda.
Tujuan finansial sebagian orang adalah untuk mencapai kebebasan finansial bukan stres finansial, Anda mungkin termasuk di antaranya. Tapi ada saja orang yang ragu bisa mencapai kebebasan finansial karena merasa gaji bulanannya kurang.
Ada orang yang pernah bercerita, “Saya itu pegawai dengan gaji bulanan, mana mungkin bisa mencapai bebas financial, gaji saya saja tidak cukup untuk kebutuhan bulanan, gaji cuman numpang lewat. Bebas financial hanya untuk mereka pengusaha besar yang usahanya memiliki cabang dimana-mana.”
Hmm, apakah Anda juga berpikir seperti itu? Apabila hal ini terjadi pada Anda, sudah saatnya melakukan pemeriksaan kesehatan keuangan, coba bongkar lagi dan lihat kemana saja pengeluaran Anda tersebut. Coba perhatikan apakah setiap minggu ada saja paket belanja online yang datang? Coba ingat-ingat, minggu ini sudah berapa kali beli coffee literan di jasa ojek online?
Kalau Anda sudah mengetahui kemana saja uang Anda selama ini, Anda akan mengetahui apakah termasuk orang yang “Lebih Besar Pasak Dari Pada Tiang”?
Apa yang telah terjadi di 2021 bukan untuk disesali tetapi untuk diambil pelajarannya, yang baik ditingkatkan lagi, dan yang buruk diperbaiki untuk menjadi baik. Untuk memperbaiki keuangan di tahun 2021, mulailah melakukan pengaturan keuangan rumah tangga.
Bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga? Sebelum itu, kenali dulu kebutuhan dan keinginan kamu. Tapi, selain kebutuhan dan keinginan ternyata ada juga lho yang namanya kewajiban.
Berikut ini adalah contohnya:
Setelah bisa membedakan mana yang kewajiban, mana yang keinginan, dan mana yang kebutuhan barulah Anda bisa melakukan pengaturan keuangan dengan lebih baik.
Dalam pengaturan keuangan banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari metode 10%-20%-30%-40%, metode kakebo dari Jepang dan juga berdasarkan tingkat kepentingannya. Anda bisa melakukan dengan cara manapun yang mudah menurut Anda.
Setelah membagi alokasi budgetnya, yang harus dilakukan selanjutnya adalah memisahkan alokasi tersebut kedalam rekening yang berbeda. Memisahkan dalam rekening yang berbeda akan membuat alokasi keuangan yang sebelumnya telah dilakukan menjadi lebih terukur. Yang berakibat pada alokasi budget Anda tetap sesuai rencana.
Memisahkan dalam rekening yang berbeda bukan berarti harus membuka rekening bank yang berbeda-beda, baik itu di satu bank atau berlainan bank. Ada risiko yang harus Anda tanggung apabila membuka rekening lebih dari satu nomor, seperti lupa nomor rekening, kehilangan buku rekening sampai kesulitan dalam mengecek saldo karena harus berpindah pindah nomor rekening.
Gunakan cara-cara mengatur keuangan rumah tangga diatas, serta manfaatkan kemudahan dan kecanggihan teknologi agar pendapatan Anda dapat dioptimalkan.