Sebagai ibu rumah tangga, sekaligus pengelola ekonomi rumah tangga, Anda harus berpikir taktis, dan hemat. Jadi, dana yang tersedia bisa mencukupi kebutuhan hidup dalam sebulan. Untuk itulah sangat penting mengetahui cara mengatur keuangan dalam rumah tangga. Terkadang, tanpa disadari kebutuhan rumah tangga menghabiskan banyak biaya dan menyebabkan keuangan menjadi lebih boros.
Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang mudah dan nggak cuma melakukan pekerjaan domestik yang seolah tiada habisnya tentu saja harus jeli dan pandai mengatur keuangan dalam rumah tangga agar kebutuhan seluruh anggota keluarga terpenuhi.
Besar kecilnya pendapatan suami kerapkali berpengaruh terhadap cara mengatur keuangan rumah tangga. Tak jarang bisa terhindar dari kondisi defisit keuangan. Apalagi jika pendapatan suami ataupun istri termasuk fixed income alias gaji bulanan tetap dengan kebutuhan hidup yang seringkali naik turun.
Makanya perlu meminimalisir resiko kesulitan ekonomi dan mengurangi kebiasaan hidup boros karena itulah sering kali membuat rumah tangga tidak memiliki persiapan pada saat darurat. Gaji habis untuk memenuhi keinginan bukan kebutuhan. Akibatnya, pada saat darurat kondisi rumah tangga tidak memiliki simpanan yang cukup. Misalnya, tiba-tiba sakit datang, kecelakaan, bencana alam, atau kerusakan rumah. Untuk itu penting sekali menyudahi hidup boros.
Pemasukan yang dimaksud di sini bukan hanya dari penghasilan gaji bulanan, tetapi juga termasuk insentif yang didapatkan apabila menerima upah lembur hingga keuntungan bila sedang berinvestasi.
Hal ini penting untuk dilakukan agar kamu dan pasangan bisa membagi alokasi penghasilan yang dimiliki ke kebutuhan yang harus dipenuhi. Perlu diingat bahwa yang pertama harus dipenuhi adalah kebutuhan yang sifatnya primer. Dengan menghitung seluruh pemasukan, mengatur keuangan rumah tangga menjadi lebih mudah.
Catatlah anggaran belanja untuk sebulan ke depan. Tulis daftar belanja secara rinci apa saja yang harus dibeli dan pastikan jangan sampai ada yang terlewat. Apabila kamu memiliki pengeluaran lain yang harus kamu bayar, maka juga harus ditulis pada daftar anggaran.
Bagaimana cara mengatur keuangan dalam 1 bulan? Kamu bisa membelanjakan uang hasil pendapatanmu dan pasangan sesuai dengan rencana yang telah disusun tersebut. Ketika sudah waktunya membeli apa yang dibutuhkan, kamu dan pasangan sudah memiliki anggaran untuk berbelanja. Namun, jangan menggunakan uang melebihi anggaran yang telah disusun karena uang yang tersisa sudah dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.
Sisihkan 10% atau lebih dari gaji kamu supaya ketika dalam keadaan darurat kamu bisa memakainya. Hal ini dilakukan supaya kamu memiliki simpanan yang cukup di masa depan. Kamu perlu memiliki semangat dan alasan yang kuat untuk menyisihkan gaji ini setiap bulannya supaya terus menambah jumlah tabungannya.
Biar nggak kelimpungan harus mengeluarkan biaya dalam jumlah yang banyak saat ada kebutuhan yang tidak terduga, mengalokasikan dana darurat adalah salah satu caranya. Tidak harus dengan nominal yang besar, karena dengan melakukan alokasi ini berarti kamu sudah mengarah pengelolaan keuangan yang sehat.
Lakukan secara rutin dan disiplin, sehingga suatu saat nanti Anda tidak akan bingung dengan keadaan darurat yang melanda dan masih memiliki dana untuk kebutuhan lainnya. Pada dasarnya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa siklus finansial akan semakin susah untuk dikendalikan saat berumah tangga. Kebutuhan rumah tangga yang meningkat akan berjalan segaris dengan pengeluaran. Karena itu Anda harus berusaha untuk menabung, membatasi pengeluaran, merencanakan kebutuhan belanja, dan bijak dalam mengalokasikan dana.
Foto dari freepik.com