Bagi Anda yang baru mau memulai berinvestasi, mungin Anda pernah mendengar istilah manajer investasi. Lalu apa itu manajer investasi? Seberapa penting manajer investasi bagi Anda yang pemula? Dan apa perbedaan manajer investasi dan perusahaan sekuritas?
Yuk, kita bahas bersama Sakumas!
Perusahaan sekuritas merupakan perusahaan yang sudah mendapatkan izin dari OJK untuk dapat menjalankan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer), Penjamin Emisi Efek (Underwriter), atau kegiatan lainnya berdasarkan dengan ketentuan yang sudah dibuat oleh Pengawas Pasar Modal. Dengan tugas sebagai berikut:
Melaksanakan kegiatan jual beli Efek (surat berharga) untuk kepentingan pribadi atau kepentingan lain.
Jual-beli Efek contohnya saham atau obligasi yang bisa dilakukan di Bursa Efek maupun melalui transaksi yang ada di luar bursa (Over-the-Counter/OTC).
Mendukung calon Emiten (perusahaan terbuka) dalam melakukan Penawaran Umum Saham (Initial Public Offering/IPO), dengan ataupun tanpa kewajiban yang bertujuan untuk membeli sisa Efek yang sudah tidak terjual.
Istilah dalam Penawaran Umum Saham sering dikenal oleh masyarakat dengan sebutan go public.
Jika Anda ingin memulai membeli saham, Anda wajib membuka rekening saham dari perusahaan sekuritas yang sudah mempunyai izin sebagai Perantara Pedagang Efek dari OJK, seperti Sakumas yang juga telah terdaftar di Bappebti.
Lalu jika demikian, mengapa manajer investasi menjadi cukup penting? Anda butuh mengetahui agar terhindar dari manajer investasi bodong. Manajer investasi berasal dari perusahaan yang sudah mempunyai izin usaha dari OJK untuk menjalankan kegiatan usaha manajer investasi.
Sekarang ini, manajer investasi lebih banyak dikenal sebagai perusahaan yang biasa mengelola portofolio investasi, biasanya portfolio reksadana, dan sudah memiliki Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-LB). Peraturan manajer investasi juga dijelaskan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 10/POJK.04/2018 mengenai Penerapan Tata Kelola Manajer Investasi.
Secara singkat manajer Investasi dapat diartikan sebagai pihak profesional yang mengelola dan mengatur portofolio bagi para nasabah atau sekelompok nasabah. Sementara menurut Investopedia, manajer investasi merupakan seseorang atau sebuah organisasi yang dapat membuat sebuah keputusan investasi dari portofolio sekuritas atas nama klien berdasarkan dari tujuan serta parameter investasi yang sudah ditentukan oleh klien.
Manajer investasi juga bisa menangani bermacam aktivitas yang ada kaitannya dengan pengelolaan portofolio dari klien, dimulai dari proses pembelian dan penjualan sebuah instrumen investasi setiap hari sampai dengan pemantauan portofolio, penyelesaian dari sebuah transaksi, pengukuran kinerja, serta pelaporan peraturan.
Jadi jika melansir dari laman OJK, misalnya ketika Anda menjalankan investasi reksadana dengan cara menyetorkan sejumlah dana kepada perusahaan manajer investasi, maka si manajer investasi akan mulai mengelola dan menempatkan uang Anda ke dalam instrumen investasi yang telah Anda pilih tadi. Dalam waktu periode tersebut, manajer investasi dapat membeli ataupun menjual saham maupun obligasi serta sejumlah instrumen, yang kemudian dilaporkan dengan rutin kepada Anda sebagai nasabahnya.
Terdapat beberapa tugas dari seorang manajer investasi untuk mengelola dana nasabah, berikut adalah beberapa tugasnya:
Misalnya, ketika Anda sebagai seorang nasabah yang menyetorkan sejumlah uang, dengan rencana membeli sebuah produk investasi, contohnya reksadana, maka seorang manajer investasi otomatis akan mengelola uang Anda. Kemudian, seorang manajer investasi juga akan mengatur dana tersebut berdasarkan dari jenis reksa dana yang sudah tentukan.
Manajer investasi juga bertugas memilih dan memutuskan saham, obligasi, deposit, atau surat berharga yang sudah dibeli. Manajer investasi akan memutuskan dan memilih berdasarkan dari data serta analisa yang sudah dilakukan. Dikarenakan berdasarkan dari data serta analisis, maka Anda tidak perlu khawatir atas instrumen investasi yang sudah dipilih.
Seorang manajer investasi juga dapat memutuskan waktu yang tepat saat menjual ataupun saat melepas saham maupun obligasi dengan kinerja yang kurang baik. Manajer investasi akan bekerja untuk memastikan agar portofolio investasi yang sedang dikelolanya dapat menghasilkan sebuah keuntungan yang dapat memuaskan nasabahnya.
Salah satu tugas manajer investasi sesudah mengelola dana adalah membuat sebuah laporan serta menyampaikan hasil tersebut kepada nasabahnya. Laporan biasanya berbentuk nilai atas rata-rata investasi, total unit yang sudah dimiliki, harga, sampai dengan persentase keuntungan dari investasi yang sudah didapatkan.
Nah, di bawah ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan Anda pada saat memilih seorang manajer investasi:
Untuk menentukan dan memutuskan manajer investasi mana yang akan Anda jatuhkan pilihannya, perlu Anda lihat dan cek rekam jejaknya. Sudah berapa lama kira-kira perusahaan tersebut telah berjalan serta catatannya pada industri pasar modal, apakah mempunya rekam baik atau malah buruk? Jika ternyata baik, maka Anda dapat memilihnya.
Perlu sekali untuk Anda mengecek apakah perusahaan tersebut sudah memiliki izin dari OJK. Hal ini sangat penting agar Anda terhindar dari manajer invetasi bodong yang tentunya bukan membawa Anda kepada keuntungan, malah mendapatkan kerugian.
Faktor lain yang akan menjadi pertimbangan secara berkala yaitu kinerja dari seorang manajer investasi yang Anda pilih. Namun Anda baru bisa mengetahuinya dengan detail pada saat Anda sudah membeli instrument investasinya dan mendapatkan secara rutin laporannya.
Pada saat itulah, Anda mulai bisa perlahan memperhatikan dan mempelajari strategi serta gaya investasi yang dijalankan oleh manajer inevestasi tersebut. Jika Anda merasa ada yang kurang nyaman atau jelas, Anda mempunyai hak untuk menarik dana investasi agar dapat menghindari kerugian.
Nah, dari penjelasan singkat di atas semoga Anda sudah mendapatkan informasi apa itu manajer investasi, dan Anda bisa memutuskan langkah Anda selanjutnya. Semoga berhasil!